Apakah Aman Medical Check Up Saat Sakit – Medical check up dilakukan untuk mengetahui kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditentukan apakah ada risiko penyakit tertentu, sehingga pengobatan dapat segera dimulai. Lantas, bagaimana jika pemeriksaan kesehatan dilakukan saat Anda sakit? bolehkah saya?

Apakah Aman Medical Check Up Saat Sakit

Jawabannya boleh, sebenarnya ini bisa membantu. Karena Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang penyebab munculnya gejala penyakit. Namun, pemeriksaan medis selama sakit mungkin tidak dianjurkan jika tujuannya adalah kebutuhan tertentu. Seperti melamar. Hal ini karena dapat memberikan hasil yang bias yang dapat membuat hasil tes secara keseluruhan menjadi tidak valid.

Kenali Medical Check Up dan Manfaatnya

Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang biasanya bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang atau merencanakan perjalanan pengobatan sebelum penyakit berkembang.

Medical check up tidak hanya diperlukan untuk lansia atau orang dengan penyakit tertentu. anak-anak hingga orang dewasa yang sehat mungkin memerlukan pemeriksaan ini. Apa yang diperiksa selama pemeriksaan medis?

  1. Gula Darah

Pemeriksaan gula darah biasanya dianjurkan bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga diabetes. Selain memiliki riwayat keluarga diabetes. Selain riwayat keluarga yang menderita diabetes, seseorang yang telah mencapai usia 45 tahun ke atas juga disarankan untuk memeriksakan kadar gula darahnya minimal tiga tahun sekali.

Gejala diabetes umumnya antara lain cepat merasa haus dan lapar, kesemutan di tangan dan kaki, berat badan turun drastis, dan sering buang air kecil. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, Anda harus segera melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan kemungkinan diabetes.

  1. Tekanan darah

Pemantauan medis juga mencakup tekanan darah, terutama yang memiliki riwayat keluarga hipertensi. Seseorang yang berusia di bawah 60 tahun umumnya memiliki tekanan darah normal kurang dari 140/90 mmHg. Sedangkan lansia di atas usia 60 tahun memiliki tekanan darah normal 150/90 mmHg.

Di atas jumlah tersebut dapat dikatakan seseorang mengalami hipertensi. Mereka yang memiliki riwayat keluarga hipertensi atau hipotensi disarankan untuk lebih sering dan rutin memantau tekanan darahnya.

  1. kolesterol

Kolesterol merupakan zat lilin yang diproduksi secara alami oleh tubuh atau diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Ada dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik dan kolesterol jahat.

Kolesterol baik berfungsi menyapu bersih kolesterol jahat yang menempel dan berisiko menyumbat dinding arteri. Memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih tinggi dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, stroke, dan jenis penyakit lainnya.

Kolesterol tinggi umumnya dialami oleh orang yang kelebihan berat badan atau memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, bahkan mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau stroke. Pemilik kondisi ini disarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan medis untuk memantau kadar kolesterol.

  1. Pemeriksaan jantung

Jenis penyakit lain yang bisa diturunkan dalam keluarga adalah penyakit jantung. Biasanya, penyakit jantung juga dikaitkan dengan kolesterol tinggi. Oleh karena itu, pemeriksaan kolesterol dapat didukung dengan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG).

Tes EKG secara rutin direkomendasikan pada usia 40 tahun ke atas. Tes ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung dan mendeteksi detak jantung yang tidak normal.

Jika Anda butuh segera medical check up, Anda bisa cek paket medical check up yang ditawarkan dari plazamedis. Menyediakan beragam jenis pemeriksaan kesehatan dengan harga atau biaya medical check up yang sangat terjangaku. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa kunjungi website resminya plazamedis ya.