Penyebab Gangguan Irama Jantung – Detak jantung tidak teratur atau aritmia merupakan kondisi normal yang terjadi pada orang dewasa. Namun, jika kondisi ini terjadi berulang kali, bisa jadi itu merupakan tanda telah terjadi aritmia jantung.

Sementara itu, aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berperan mengatur detak jantung tidak mampu bekerja secara optimal. Lantas mengapa kondisi ini bisa terjadi?

Penyebab Gangguan Irama Jantung

Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami aritmia jantung, di antaranya:

  • Minum obat alergi atau pilek.
  • Serangan jantung.
  • Gangguan elektrolit, misalnya kelebihan atau kekurangan kalium, hipomagnesemia atau hiperkalemia.
  • Penyakit jantung bawaan dan koroner.
  • Kelainan katup jantung.
  • Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme.

Tidak hanya masalah kesehatan tertentu, gangguan irama jantung juga bisa terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, misalnya:

  • Kebiasaan buruk merokok.
  • Kurang tidur.
  • Stres yang tidak terkendali.
  • Konsumsi kafein atau konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

Kenali jenis-jenis aritmia jantung

Secara umum, aritmia jantung terbagi menjadi dua jenis, yaitu aritmia jantung lambat atau bradikardia, aritmia jantung cepat atau takikardia. Bradikardia terjadi ketika detak jantung tidak melebihi 60 detak per menit sementara takikardia terjadi ketika detak jantung melebihi 100 detak per menit. Selain itu, ada beberapa jenis aritmia jantung lainnya, yaitu:

  1. Kontraksi atrium prematur

Kondisi ini muncul dengan gejala berupa denyut ekstra di awal yang berasal dari bagian atas bilik jantung atau atrium. Masalah ini umumnya tidak berbahaya dan karenanya tidak memerlukan perawatan khusus.

  1. Kontraksi ventrikel prematur

Aritmia jantung adalah yang paling umum berikutnya, baik pada orang dengan masalah jantung atau tidak. Kondisi ini menunjukkan detak jantung yang melonjak.

Seringkali kondisi ini muncul akibat stres berlebihan, terlalu banyak asupan kafein, nikotin dan olahraga ekstra. Selain itu, aritmia jenis ini juga bisa terjadi akibat kelainan jantung atau ketidakseimbangan elektrolit.

  1. Aritmia fibrilasi atrium

Jenis gangguan irama jantung berikutnya adalah fibrilasi atrium. Kondisi ini menandakan bahwa irama jantung tidak teratur dan seringkali menyebabkan bilik atas jantung atau atrium berkontraksi secara tidak normal. Jenis aritmia ini merupakan faktor risiko stroke atau penyakit jantung.

  1. Takikardia ventrikel

Ada juga takikardia ventrikel, suatu kondisi di mana jantung berdetak lebih cepat dari ventrikel. Tingkat yang lebih tinggi membuat jantung tidak terisi dengan darah seperti yang dibutuhkan. Akibatnya, hanya sedikit darah yang dipompa ke seluruh bagian tubuh.

Takikardia ventrikel dapat menjadi bentuk aritmia yang serius, terutama pada orang dengan masalah jantung yang terkait dengan gejala lain yang lebih luas.

  1. Fibrilasi ventrikel

Jika irama jantung menjadi sangat cepat, berarti seseorang mengalami fibrilasi ventrikel. Kondisi ini terjadi karena ventrikel tidak dapat memompa darah atau karena tidak ada darah yang keluar dari organ jantung. Aritmia jenis ini merupakan kondisi yang sangat serius dan memerlukan penanganan segera berupa resusitasi dan defibrilasi sesegera mungkin.

Baca Juga : Paket Medical Check Up